3 Berita Terbaru: Gaya Berbatik Prilly, Modern dan Elegan dengan Sentuhan Tradisional
Dalam dunia fashion, pemilihan pakaian tidak hanya sebatas estetika, tetapi juga mencerminkan identitas budaya dan nilai-nilai yang dipegang seseorang. Sejumlah selebritas tanah air, seperti Prilly Latuconsina, menghadirkan gaya berpakaian yang mengeksplorasi kekayaan budaya Indonesia, terutama melalui batik. Hal ini tentunya memberi inspirasi bagi banyak orang, baik dalam cara berpakaian maupun dalam mencintai warisan budaya mereka.
Prilly adalah salah satu contoh menarik bagaimana fashion bisa menjadi medium untuk menampilkan jati diri. Dengan memadukan batik dalam berbagai acara, ia menunjukkan bahwa tradisi dan modernitas dapat bersatu dengan indah dan menawan.
Di sisi lain, ada juga sosok Wulan Guritno yang menjadi sorotan publik secara berbeda. Ia berbagi cerita tentang ketidakpercayaandirinya terkait penampilan fisik dan bagaimana ia menghadapi berbagai komentar dari masyarakat. Melalui perjalanan ini, Wulan menyampaikan pesan penting tentang penerimaan diri dan keberanian untuk tampil apa adanya.
Transformasi Gaya Prilly Latuconsina dalam Berbatik
Prilly Latuconsina adalah salah satu figur publik yang selalu berhasil memikat perhatian dengan gaya busananya. Ia seringkali mengombinasikan batik dengan berbagai elemen modern, menciptakan tampilan yang tidak hanya stylish tetapi juga mendalam. Dalam setiap kesempatan, Prilly berhasil menampilkan citra yang elegan, tanpa kehilangan sentuhan tradisional.
Misalnya, saat menghadiri Anugerah Kartini 2025, Prilly tampil dengan bawahan batik cokelat muda dan kebaya kutu baru warna putih. Pilihan tersebut menunjukkan keahlian Prilly dalam berpakaian sambil tetap menghormati budaya. Sentuhan akhir dengan aksesori yang tepat menambah kesan mewah dalam penampilannya.
Selain itu, kombinasi warna dan desain yang dipilih Prilly mencerminkan kemampuannya dalam beradaptasi dengan berbagai suasana. Ia tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga menciptakan tren sendiri yang berakar pada nilai budaya. Ini semakin menguatkan posisi Prilly sebagai ikon fashion yang mampu memadukan tradisi dengan inovasi.
Wulan Guritno dan Keberanian Tampil Tanpa Makeup
Wulan Guritno baru-baru ini berani tampil tanpa makeup di hadapan publik, menarik perhatian banyak orang. Keputusan ini bukan hanya sekadar langkah berani, tetapi juga sebagai simbol perjuangannya mengatasi rasa tidak percaya diri terhadap kondisi kulit wajahnya. Dengan menjadikan pengalaman ini sebagai ruang untuk berbagi, Wulan mengajak banyak perempuan untuk mencintai diri mereka sendiri.
Dalam berbagai komentar netizen, Wulan menerima pujian sekaligus kritik. Meskipun beberapa orang mengomentari penampilannya yang terlihat ‘bopeng’ akibat bekas jerawat, Wulan tetap tenang. Ia memutuskan untuk membaca setiap komentar yang ada, menggambarkan sikap terbuka dan menerima diri yang bisa dijadikan contoh bagi banyak orang.
Wulan juga terlibat dalam inisiatif bersama ZAP Premiere, yang bertujuan untuk membantu perempuan lainnya berdamai dengan diri sendiri. Pesannya sangat jelas: setiap orang berhak merasa cantik dan percaya diri, terlepas dari penampilan fisik. Inisiatif tersebut mengajak banyak orang untuk merangkul proses penyembuhan bersama-sama.
Insiden Tak Terduga Miss Universe Sri Lanka 2025
Dalam dunia pageantry, kejadian tak terduga seringkali terjadi, seperti yang dialami oleh Lihasha Lindsay White, Miss Universe Sri Lanka 2025. Kejadian yang menyedihkan ini terjadi ketika ia secara tidak sengaja meninggalkan tas yang berisi mahkota dan gaun malamnya di taksi. Insiden ini menjadi viral dan menarik perhatian masyarakat akan kelalaian yang bisa menghampiri siapa saja.
Insiden tersebut terjadi saat ia dalam perjalanan dari hotel menuju lokasi acara, dan manajemen langsung mengambil tindakan. Mereka melaporkan kejadian ini kepada polisi setempat untuk mencari solusi secepat mungkin. Dalam situasi genting seperti ini, respon cepat dan profesional dari pihak manajemen sangat penting.
Penyidik pun segera melakukan pemeriksaan pada rekaman CCTV untuk melacak taksi yang digunakan. Pengemudi taksi tersebut, Boonchuen Matrakhamchan yang berusia 68 tahun, diidentifikasi, menunjukkan bahwa meskipun dalam situasi sulit, kerja sama antara masyarakat dan kepolisian dapat membantu menangani masalah dengan efektif.
