Kehadiran Arwah Kembang Desa Kenang Dedikasi dan Pendapat Gary Iskak di Lokasi Syuting
Abelle Pictures mempersembahkan film horor terbaru berjudul Lastri: Arwah Kembang Desa, yang terinspirasi dari legenda urban yang terkenal di Pati, Jawa Tengah. Film ini melibatkan sejumlah aktor terkemuka, termasuk Hana Saraswati, Gary Iskak, dan Yama Carlos.
Salah satu momen menarik dalam film ini adalah saat Gary Iskak beradu akting dengan putranya, Nando Hilmy, yang merupakan pengalaman pertama mereka bekerja sama dalam proyek yang sama. Keterlibatan keduanya di layar adalah hal yang sangat dinanti dan penuh emosi.
Nando Hilmy mengungkapkan bahwa pengalamannya berakting bersama sang ayah adalah sesuatu yang tak akan terlupakan. Ia merasa bersyukur dapat berbagi momen berharga itu sebelum kepergian Gary Iskak pada akhir tahun 2025.
Film Horor dengan Sentuhan Emosional yang Mendalam
Film Lastri: Arwah Kembang Desa tidak hanya menjanjikan ketegangan, tetapi juga muatan emosional yang kuat. Nando menekankan kepada media bahwa beradu akting dengan Gary adalah pengalaman yang sangat berharga. Bagi Nando, ini lebih dari sekedar film, melainkan kenangan yang akan dia simpan seumur hidup.
Gary Iskak, yang memerankan karakter Turenggo, adalah titik sentral dalam cerita ini. Sutradara Hendri Tivo mengungkapkan keyakinan bahwa dedikasi Gary selama proses syuting sangat mengesankan, dan memberi warna tersendiri pada film ini.
Dengan nuansa horor yang dipadukan dengan momen emosional, film ini diharapkan dapat menyentuh hati penonton. Kombinasi antara cerita yang menarik dan akting yang menawan akan menciptakan sebuah karya sinematik yang tidak terlupakan.
Latar Belakang Cerita yang Kuat dan Menarik
Pati, sebagai latar belakang cerita, memberikan atmosfir yang mendalam dengan kearifan lokal dan budayanya. Legenda yang diangkat dalam film ini akan membawa penonton masuk ke dalam dunia yang kaya akan tradisi dan cerita rakyat. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta film horor.
Momen saat Nando Hilmy beradu akting di samping ayahnya menjadi salah satu highlight dari film. Perpaduan antara hubungan pribadi dan profesional memberikan energi yang luar biasa baik di layar maupun di belakang layar. Banyak yang yakin bahwa keberadaan Gary di set memberi semangat bagi semua anggota tim.
Film ini tidak hanya sekadar menampilkan horror, tetapi juga menggambarkan hubungan ayah dan anak yang sangat menyentuh. Penonton akan dibawa pada perjalanan emosional yang mendalam, memperkaya pengalaman sinematik mereka.
Pengalaman yang Tidak Terlupakan di Set
Hana Saraswati, yang memerankan Lastri, juga mencurahkan perasaannya berkaitan dengan pengalaman syuting bersama Gary Iskak. Dia mengungkapkan bahwa atmosfer di lokasi menjadi hidup berkat kehadiran Gary yang profesional dan hangat. Ini menjadikan proses syuting lebih nyaman dan menyenangkan bagi seluruh tim.
Hana menyebut bahwa Gary selalu memberi ruang untuk lawan mainnya, menciptakan interaksi yang positif. Energi yang dia bawa memancarkan suasana yang begitu hangat, membuat para pemain dan kru merasa nyaman selama pelaksanaan film.
Kehilangan sosok Gary setelah meninggal dunia menjadi sesuatu yang sangat menyedihkan bagi seluruh tim. Dedikasi dan profesionalismenya selama ini akan selalu dikenang, dan film ini merupakan penghormatan terakhir bagi karirnya yang cemerlang.
Menghormati Warisan Seorang Aktor Berbakat
Gary Iskak, yang meninggal pada November 2025, meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam industri film Indonesia. Dalam setiap peran yang dia ambil, Gary menunjukkan dedikasi dan profesionalisme yang patut dicontoh. Sutradara Hendri Tivo sangat menghargai semua kerja keras dan komitmen yang ditunjukkan Gary sepanjang hidupnya.
Pembuatan film ini bukan hanya tentang menyelesaikan sebuah karya, tetapi juga merayakan kehidupan dan karir Gary. Hendri berharap film ini akan menjadi penutup yang layak bagi perjalanan seorang aktor yang telah banyak memberikan warna dalam dunia perfilman Indonesia.
Dengan peluncuran Lastri: Arwah Kembang Desa diharapkan dapat memberikan pengalaman sinematik yang tidak hanya menakutkan, tetapi juga penuh nuansa dan aroma perasaan yang mendalam, membuat penonton tidak hanya terbangun oleh ketegangan, tetapi juga terinspirasi oleh cerita yang disampaikan.
